Bangkalan, 18 Juli 2025 — Program Studi Agribisnis Universitas Trunojoyo Madura (UTM) sukses menggelar pelatihan public speaking yang diikuti oleh ratusan mahasiswa pada Jumat (18/7), bertempat di Gedung RKB-I Fakultas Pertanian. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan keterampilan berbicara di depan umum sebagai bekal penting bagi mahasiswa di dunia akademik maupun profesional.
Pelatihan ini dibuka secara resmi oleh Koordinator Program Studi Agribisnis UTM, Novi Diana Badrut Tamami, S.P., M.P., yang dalam sambutannya menegaskan pentingnya kemampuan komunikasi publik bagi mahasiswa, khususnya di bidang agribisnis yang sarat interaksi dengan berbagai lapisan masyarakat dan pelaku usaha.
“Kemampuan public speaking tidak hanya berguna dalam presentasi akademik, tetapi juga menjadi kunci dalam dunia kerja, terutama dalam bidang agribisnis yang menuntut komunikasi efektif dengan berbagai pihak,” ungkap Novi Diana.
Menghadirkan dua pemateri berpengalaman, yaitu Ahmad Zulfa Andriantoro, praktisi komunikasi publik yang aktif memberikan pelatihan pengembangan diri dan Sri Rosiana Bintari, seorang Training Specialist, pelatihan ini berlangsung interaktif dan aplikatif. Materi yang disampaikan meliputi teknik dasar public speaking, membangun kepercayaan diri, serta praktik langsung berbicara di hadapan audiens. Suasana pelatihan berlangsung hangat dan penuh antusiasme. Mahasiswa tampak aktif terlibat dalam sesi diskusi maupun simulasi berbicara. Salah satu peserta, Aulia Rahmawati, mahasiswa semester lima, mengaku pelatihan ini memberinya pengalaman yang sangat berharga. “Awalnya saya gugup dan tidak percaya diri kalau harus bicara di depan umum. Tapi setelah ikut pelatihan ini, saya jadi lebih paham bagaimana mengelola rasa takut dan menyampaikan pesan dengan lebih percaya diri,” ujar Aulia. Peserta lainya Rizky Maulana, menambahkan bahwa materi yang dibawakan para pemateri sangat relevan dengan kebutuhan mahasiswa saat ini. “Saya merasa pelatihan ini bukan cuma teori, tapi benar-benar aplikatif. Apalagi kami diberi kesempatan praktik langsung. Ini sangat membantu kami untuk lebih siap menghadapi presentasi di kelas maupun saat magang nanti,” katanya.
Ahmad Zulfa dalam salah satu sesinya menekankan bahwa public speaking bukanlah kemampuan bawaan, melainkan keterampilan yang dapat dilatih. “Kuncinya adalah latihan. Jangan takut salah, karena dari kesalahan kita belajar untuk tampil lebih baik,” jelasnya. Sedangkan Sri Rosiana Bintari menyoroti pentingnya komunikasi yang empatik dan menyentuh audiens. “Public speaking bukan sekadar bicara lancar, tetapi tentang bagaimana pesan kita diterima dan dimaknai oleh pendengar,” ujarnya. Melalui kegiatan ini, Program Studi Agribisnis berharap mahasiswa dapat lebih percaya diri dalam menyampaikan ide dan pendapat secara efektif, baik dalam konteks akademik maupun saat terjun ke masyarakat dan dunia kerja. Pelatihan ini menjadi salah satu langkah konkret Prodi Agribisnis dalam menyiapkan lulusan yang unggul secara intelektual dan komunikatif.